Wednesday, September 25, 2013

8 CARA BERPIKIR YANG RENTAN MEMICU STRES

8 CARA BERPIKIR YANG RENTAN MEMICU STRES
Di lingkungan sehari-hari, pemicu stres dari luar sangat mudah ditemui misalnya jalanan macet dan bertemu dengan rekan kerja yang menyebalkan. Namun kadang-kadang pemicu stres juga bisa datang dari berbagai cara berpikir yang tidak sehat, 8 di antaranya adalah sebagai berikut. "Pikiran-pikiran ini terekam dalam cortex prefrontal, bagian yang sangat berperan dalam menentukan pilihan. Jika bertumpuk-tumpuk akan menyebabkan orang tidak bahagia," ungkap Dr Taufiq Pasiak, MKes, MPd, Sekretaris Jendral Indonesia Neuroscience Society dalam seminar Peran Neurosains dalam Mengembangkan Generasi Muda Bangsa Berkarakter di Menara Peninsula, Senin (24/10/2011).

Delapan cara berpikir yang tidak sehat dan potensial memicu stres seperti yang dimaksud Dr Taufiq adalah sebagai berikut. 
1. Should/Must Thingking Yakni cara berpikir yang cenderung kaku, harus begini dan harus begitu.   Akibatnya ketika ada sesuatu yang berjalan tidak sebagaimana harusnya, pikirannya akan mulai kalut lalu stres dan tidak bahagia. 
2. Overgeneralization Bagi orang yang menggunakan cara berpikir overgeneralisasi, satu kali berbuat salah akan membuatnya patah semangat dan merasa seolah-olah tidak berguna. Contohnya, "Saya selalu bermaksud baik, tetapi selalu saja salah".
3. Magnification/minimation Setiap kali ada yang tidak beres, kesalahan selalu ditimpakan pada dirinya sendiri. Ciri-ciri orang dengan cara berpikir seperti ini adalah sering mengatakan, "Kerusakan ini pasti karena saya". 
 4. Personalization Kebencian pribadi pada seseorang sering terbawa-bawa, terutama bagi orang-orang yang selalu mengaitkan segala hal dengan hubungan personalnya dengan orang lain. Entah ada hubungannya atau tidak, orang dengan pola pikir seperti ini akan mengatakan, "Dia yang bertanggung jawab atas kesialan saya ini". 
5. Mind Reading Seseorang dengan kemampuan komunikasi yang buruk cenderung suka menebak-nebak pikiran orang lain dan celakanya kadang yang tertangkap adalah pikiran negatif. Misalnya ,"Dia mengacuhkan saya. Pasti dia tidak suka sama saya". 
 6. Fortune Telling Orang-orang dengan cara berpikir seperti ini selalu dibayangi oleh pikirannya sendiri. Segala sesuatu saling dikaitkan dengan praduga-praduga, misalnya, "Saya tidak cocok dengan pekerjaan ini. Ini buktinya". 
7. Authotative Source Orang-orang yang tidak punya pendirian cenderung punya cara berpikir Authotative Source. Segala sesuatu yang dianggap benar selalu dibandingkan dengan pendapat orang lain misalnya, "Ini tidak mungkin salah karena sudah disampaikan menteri/kiai". 
 8. Emotional Reasoning Orang dengan cara berpikir seperti ini selalu berusaha melihat hubungan antar hal secara logis, namun dalam pelaksanaannya sangat didominasi faktor emosional sehingga tidak selalu logis.

Saturday, September 21, 2013

Renungan Kotbah: Pdt. Paris Yahuda, S.KK., M.Th. (Wakil Gembala I)


Minggu, 22 September 2013
Thema : “PEMIMPIN KRISTEN YANG MELAYANI”
Nats Firman  Tuhan : Matius  20 : 20 - 28
Pokok-pokok kotbah:
1.      Karakter  pemimpin yang salah
a.       Berorientasi pada kedudukan  (ayat 20)
Pemimpin Kristen harus berbeda dengan pemimpin sekuler, karena pemimpin Kristen dipilih untuk melayani umat Allah.
b.      Berorientasi pada kekuasaan  (ayat 25 a)
Pemimpin Kristen hendaknya menggunakan otoritas yang ada  padanya untuk memacu orang lain agar bekerja dan melayani Tuhan
c.       Berorientasi pada popularitas
Pemimpin Kristen menjadi terkenal bukan karena  mempopularitaskan diri, tetapi  terkenal karena dipakai Allah.
2.       Prinsip-prinsip pelayan Kristen yang melayani
a.       Melayani sebagai hamba  (ayat 27)
b.      Melayani seperti Yesus
c.       Melayani sesuai dengan panggilan.
-------aml......

Saturday, September 14, 2013

Renungan Kotbah: Vic. Adolfina Ndapatamu

Minggu, 15 September 2013 
Kemewahan sebuah bangunan tidak menjamin ketahanannya atau kekuatannya, tetapi ditentukan oleh seberapa lama umur bangunan tersebut. Demikian pula sebuah perkawinan yang diawali dengan mengadakan acara pernikahan yang mewah dan menghabiskan dana miliyaran rupiah tidak menjamin ketahanan sebuah rumah tangga, tetapi dilihat dari berjalannya waktu sejauh mana pasangan saling setia satu sama lain. Ada 5 tiang penopang yang menjadi yang dapat menjamin ketahanan sebuah rumah tangga antara lain: 
1. Kesetian; yaitu suami-istri harus saling setia satu sama lainnya 
2. Selalu beribadah; suami-istri harus selalu beribadah kepada Tuhan 
3. Kekudusan; suami –istri harus menjaga kekudusan. Tidak boleh ada perzinahan dan perselingkuhan
    dalam rumah tangga
4. Kasih; kasih Kristus harus dijadikan sebagai dasar dalam hubungan suami-istri 
5. Tanggung jawab; suami harus bertanggung jawab kepada istri, demikian pula sebaliknya.
                             ------------aml-------------

Wednesday, September 11, 2013

KISAH POHON APEL






KISAH POHON APEL

Suatu ketika, hiduplah pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di bawah teduh dan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai anak kecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.

Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.

"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi," jawab anak lelaki itu. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang; tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu. "

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita. Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel.

"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?"

"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu," kata pohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi deganku," kata pohon apel.

"Aku sedih," kata anak lelaki itu. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?"

"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah ." Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian."Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu."

"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu," jawab anak lelaki itu.

"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat," kata pohon apel.

"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab anak lelaki itu.

"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata pohon apel itu sambil menitikkan air mata.

"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata anak lelaki. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."

"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon. Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua.
Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita.
Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan sesuatu atau dalam kesulitan.


Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untuk membuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; dan berterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya pada kita.

sumber : conectique.com
Klinik Rohani Links : www.klinikrohani.com




Sunday, September 8, 2013

KISAH BAMBU & TUANNYA







Sekali peristiwa di sebuah kerajaan ada sebuah taman yang indah. Di sanalah pada saat hari sejuk, Tuan taman sering berjalan-jalan. Dari semua penghuni taman itu, yang paling indah dan paling dicintai adalah pohon bambu yang elok dan megah. Tahun demi tahun, Si Bambu bertumbuh dengan semakin indah dan elok. Disadarinya betapa Tuannya cinta dan suka padanya dengan penuh perhatian, namun demikian ia rendah hati dan, dalam segalanya, lemah lembut. Kerapkali, bila Angin datang bermain-main di taman itu, Bambu rupanya menyendengkan martabatnya. Ia seakan-akan menari dan bergoyang-goyang dengan riang, menjulang dan melompat dan melengkung dalam kegembiraan yang lepas bebas. Kiranya dialah yang memimpin tarian agung di taman, yang begitu menyenangkan hati Tuannya.

Pada suatu hari, Tuan itu sendiri mendekat dan melihat pada Bambunya dengan sorotan mata yang memancarkan harapan bercampur ingin tahu. Dan Bambu sendiri, tergerak oleh nyala cintanya yang berkobar, menundukkan kepalanya yang agung sampai ke tanah, sambil bersalaman penuh sukacita. Kata sang Tuan, “Hai Bambu, aku ingin mempergunakanmu.” Bambu melambungkan kepalanya ke langit dan dengan sangat gembira ia pun berkata, “Saya siap Tuan, pergunakanlah aku sebagaimana Tuan kehendaki.” Kata Tuannya dengan nada suara yang berat, “Bambu, kiranya menjadi kewajibanku untuk mengambil dan menebangmu.” Rasa ngeri membuat Bambu menggentar, “Mau...nebang..saya, Tuan? Bukankah saya yang telah Tuan jadikan yang paling indah di seluruh taman? Menebang saya, ah jangan. Kumohon jangan tebang saya Tuan.” Berkatalah sang Tuan, “Bambuku tercinta, jika saya tidak menebangmu, saya tidak dapat mempergunakanmu.”

Taman pun menjadi hening. Angin menahan napas. Si Bambu menundukkan kepalanya yang megah dan mulia sambil  berkata, “Tuan, jikalau Tuan tidak dapat menggunakan saya kecuali hanya dengan menebangku, jadilah kehendakmu. Silahkan tebang!”
“Bambuku tercinta, bukan hanya menebang, tetapi saya juga akan memotong daun-daun dan ranting-cabangmu.”
“Tuan, Tuan, sayangilah saya. Tebanglah saya dan taruhlah keindahanku dalam debu tanah, tetapi mengapa Tuan mau mengambil juga daun dan cabangku?”
“Bambu, kalau saya tidak memotongmu sampai habis, saya tidak dapat mempergunakanmu.” Sambil menggigil dalam penantian yang ngeri, Si Bambu berbisik dengan pelan, “Ya Tuan, potonglah diriku sampai habis.”
“Bambuku tercinta, bukan hanya memotongmu, tetapi juga memecah-belah dan mengeluarkan hatimu, sebab kalau saya tidak berbuat demikian, saya tidak dapat menggunakanmu.”
“Tuan, kalau memang demikian Tuan kehendaki, silahkan potong dan pecahkan diriku.”

Lalu, Tuan taman itu mengambil Bambu, menebangnya, memotong ranting-cabangnya, menanggalkan daun-daunnya, memecahkannya dan mengeluarkan hatinya, lalu mengangkatnya dengan lembut dan membawanya ke tempat di mana terdapat sumber air sejuk yang memancar di tengah sawah yang kering, kepunyaan Sang Tuan. Kemudian sambil memasukkan ujung yang satu dari Bambu yang telah dipecah itu ke dalam mata air, dan ujung yang lain ke dalam saluran air di sawahnya, Sang Tuan meletakkan dengan lembut Bambunya yang tercinta.

Mata air menyanyikan selamat datang. Air yang jernih dan memancar itu dengan riang turun berlari melalui saluran yang dibuat dari badan Bambu yang telah dipotong dan dipecahkan itu masuk ke dalam sawah yang menanti. Padi ditanamkan dan hari demi hari berlalu akar-akarnya bertumbuh. Kini saat panen pun tiba. Si Bambu yang dahulu begitu mulia dalam keindahannya yang menjulang, sekarang pada hari panen ini malah lebih mulia lagi dalam keterpecahan dan kerendahannya. Sebab dalam keindahan dan kemegahannya dahulu, ia merupakan hidup yang berlimpah. Tetapi dalam keterpecahan dan kerendahannya sekarang, ia menjadi saluran hidup berlimpah kepada dunia Tuannya. (Kisah ini disarikan dari Nico Syukur Dister, Rehab Rumah Tuhan, Kanisius: Yogyakarta, 2000, hal. 169-171)

Pesan: Hidup kita akan semakin berguna untuk orang lain kalau kita mau/ Siap untuk diurapi / diubah seperti pada kisah Bambu diatas.... Apakah anda Siap ???

GKII SIKUMANA KUPANG: Pelayanan Pemuda (OPSIQ)

GKII SIKUMANA KUPANG: Pelayanan Pemuda (Epsiq)

Pemuda Gereja adalah ujung tombak pelayanan dan tulangg punggung Gereja masa kini dan masa yang akan datang. Pemuda jangan dipandang dengan sebelah mata, tetapi pemuda  gereja perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman serta  harus dilibatkan dalam berbagai medang layanan gereja, agar terbentuk jiwa dan panggilan untuk melayani, agar mereka bisa memahami dan mengetahui secara langsung akan pergumulan medan pelayanan gereja.
Kegiatan Pemuda GKII Jemaat Eklesia Sikumana yang sering disebut dengan nama EPSIQ (Eklesia Pemuda Sikumana), dalam periode pelayanan 2010-2013 telah mengadakan beberapa kegiatan pelayanan yaitu tahun 2010 mengadakan kegiatan Konser Lagu-lagu Gerejawi I di GKII Jemaat Habeleng Alor dan kegiatan perkunjungan ke GKII Jemaat Likutau dan GKII Jemaat Efata Alor. Pada tahun 2012 mengadakan Konser Lagu-lagu Gerejawi II, KKR dan Konser Doa di GOR Kalabahi, bekerja sama dengan Komisi Penginjilan GKII Daerah Alor dan Israel John Letty Evangelical Ministry.
Rencan pada akhir bulan Oktober 2013 akan mengadakan Konser III di Fatuleu, mari dukung dalam doa, daya dan dana bagi anak-anak kita syalom….